-->

SMS Gratis

Rabu, 30 November 2011

Bukan Usia yang Menentukan

By : h_rnew Asy-Syifa KPK

Seperti biasa, setiap hari kamis, aku sholat zuhur berjamaah di masjid yang tak jauh dari rumahku. Setelah mengambil wudhu, aku langsung mencari mukena di lemari tempat mukena diletakkan. Karena telah iqomah, aku langsung mengambil shaf depan di samping wanita yang dari tadi kulihat terduduk.

Badannya kurus, dan rasanya tak asing lagi bagiku. Sebelum imam takbiratul ihram, aku mencoba melihat siapa gerangan wanita itu. Ternyata dugaanku benar, ia adalah wanita tua yang pada kamis minggu lalu pernah kutemui ketika sholat dzuhur juga. Kemarin aku sempat berbincang-bincang dengannya. Aku memanggilnya nenek, karena usianya sudah cukup tua bagiku, Kemarin ia masih bisa berdiri, tapi sekarang sholatnya hanya dengan duduk.
Subhanallah.. Dalam hati aku merasa takjub, dan tanpa henti memuji nama Allah.
Seorang nenek tua itu masih bersemangat untuk sholat berjamaah di masjid walaupun jika dilihat kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk sholat di masjid. Aku tak kuasa menahan titik-titik air jatuh dari mataku, membayangkan bahwa begitu besarnya Allah yang telah merekayasa segala sesuatu, menciptakan orang-orang yang begitu mencintai-Nya, hingga di senja usianya. Allah juga menciptakan para pembangkang yang tak pernah mau bersujud kepadaNya walau sedetikpun. Ia ciptakan itu semua semata-mata untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi orang-orang beriman.

Selesai sholat, aku dan teman-teman yang ikut berjamaah satu persatu menyalami sang nenek tadi. Kami membantu membukakan mukena untuk beliau, karena saat itu beliau agak sedikit kesulitan. Aku pun menggiringnya keluar masjid bersama temanku. Aku sempat bertanya, “Nenek dengan siapa ke sini?” Beliau mengatakan “Dengan suami”.

Aku semakin takjub, penasaran sekaligus merasa kagum luar biasa saat itu. Rasa tak sabar ingin melihat siapa suami nenek yang kami iring saat itu. Ketika kami selesai memakaikan sandal nenek, tiba-tiba terdengar suara menyapa dari belakang,

“Waah, terima kasih banyak yang nak,,semoga mendapat pahala dari Allah”seorang kakek-kakek menyapa kami. Kami terkejut, dan hanya bias menjawab “sama-sama kek,”.
“Kami pergi dulu ya,” ucapnya lagi sambil menggandeng tangan sang nenek. Kami hanya tersenyum.
Ada sejuta rasa yang muncul saat itu. Rasa haru, takjub, kagum bercampur menjadi satu. Aku masih melihat mereka berjalan bersama menuju sebuah mobil sedan berwarna putih. Dan mereka pun pergi meninggalkan kami di masjid.

Semangat mereka begitu luar biasa bagiku, karena dalam usia senja, mereka tetap rajin beribadah. Jika dilihat saat ini, berapa banyak anak muda yang begitu malas untuk bersujud barang sejenak menyembah Tuhannya. Mereka lebih memilih bersujud di bar-bar, mall dan diskotik, atau tempat-tempat yang tidak bermanfaat. Na’udzubillah…

Kesetiaan kakek nenek tadi memberikan inspirasi nyata akan besarnya cinta Allah kepada setiap makhluknya. Dan hari ini ia titipkan cintanya kepada sepasang orang tua tadi. Semoga minggu ini aku bisa bertemu dengan mereka lagi.

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah nyata ini. Kejelian melihat sekeliling kita akan membuat jiwa kita kaya akan ilmu.
Wallahu’alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....