-->

SMS Gratis

Rabu, 01 Agustus 2012

It’s Time to Go Ahead!!!


Funtea KPK

Semarak Ramadhan telah dirasakan oleh segenap umat islam di bumi ini. Dari ujung Maroko sampai ujung Merauke, dari usia muda hingga tua, ikut menyemarakkan euforia Ramadhan. Kebahagiaan itu hadir sebagai rasa syukur karena masih diberikan kesempatan menikmati Ramadhan kali ini.


Tidak tanggung-tanggung the great prize saat Ramadhan. Sepuluh hari pertama penuh berkah, sepuluh hari kedua diampuni dosa-dosa, dan sepuluh hari terakhir dibebaskan dari api neraka. Kabar gembira yang diberikab Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh mendekat kepadanya. 

Teringat masa-masa sekolah dulu. Saat duduk di bangku SD dan SMP, guru-guru juga ikut melatih kita untuk memacu diri di bulan Ramadhan. Satu caranya yaitu dengan menugaskan sang murid untuk mengisi buku amaliah Ramadhan. Terlepas dari niat kita yang berubah menjadi ingin mencari tanda tangan semata, cara tersebut terbukti memberi andil kepada murid-murid untuk terlatih mengerjakan amalan-amalan di bulan suci ini. Biasalah, masih anak-anak, mesti dipaksa dulu, baru lama-lama belajar ikhlas. ^_^

Seperti khutbah Rasulullah saat menyambut bulan Ramadhan yang diriwayatkan oleh Imam Ali r.a.:

“Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan magfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah (dikabulkan). Bermohonlah kepada Allah, Rabbmu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqarq dan masakin. Muliakanlah orang tuamu. Sayangilah yang muda. Sambunglah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihiliah anak anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihani manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu sholatmu, karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba_nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, dan Dia mengabulkan do’a-do’a ketika mereka bermunajat kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul ‘alamin.

Wahai manusia! Barang siapa diantaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan . . . . . . . . . . . . . . . .
Para sahabat berkata, “Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian”.
Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya.

“Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji korma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.

Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiratalmustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.

Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakan di hari berjumpa dengan-Nya, dan barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.

Barang siapa yamng melakukan sholat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang melakukan sholat fardu baginya ganjaran seperti 70 sholat fardu di bulan yang lain.

Barang siapa yang memperbanyak sholawat kepadaku di bulan ini Allah akan memberatkan timbangan amalnya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan ini membaca satu ayat al qur’an, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan di bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabbmu agar tidak pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.”

Lalu amirul mukminin, Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata “Ya Rasullullah! Amal apa yang paling utama di bulan ini?”

Rasul yang mulia menjawab, “Ya, abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT.”

Ke-MahaBaik-an Allah kepada hambaNya behitu tak terbatas. Selalu memberikan kesempatan baru setiap tahun untuk hamba-Nya yang ber’ijtihad. Selagi masih diberi kesempatan menghirup oksigen gratis dari-Nya, kesempatan itu selalu ada.
Ibadah-ibadah yang dicontohkan oleh baginda Nabi ini selalu dilatih dengan intensitas tinggi setiap harinya. Hingga akhirnya, latihan dan pengulangan setiap hari ini dapat membentuk kebiasaan baru bagi seseorang.

But, how many days? Berbagai literatur mengatakan, manusia memerlukan waktu 21 hari untuk membentuk satu kebiasaan (habits) baru. Pendapat lain mengatakan 28-30 hari, bahkan ada yang mengatakan hingga 40 hari. Namun, mari perhatikan rentang waktu bulan Ramadhan yang terdiri dari 29 atau 30 hari. Rentang waktu ini telah memenuhi syarat minimum waktu yang diperlukan untuk membentuk suatu kebiasaan (habits) baru pada diri seseorang. Membaca Al-Qur’an, sholat tepat waktu, sholat-sholat sunnah, sedekah, bahkan perubahan pola makan seseorang terbentuk usai Ramadhan. Satu buktinya, sebagian besar orang merasa bernafsu sarapan pada pagi hari tanggal 1 Syawal. Anda juga merasa demikian? Selamat, kebiasaan (habits) Anda sudah mulai terbentuk.

Allah selalu memberikan kesempatan baru pada setiap Ramadhan kepada hamba-Nya. Allah selalu memberikan kesempatan kepada manusia untuk membentuk kebiasaan (habits) baru. Harapannya, kebiasaan (habits) baru yang telah terbentuk hasil dari latihan dan pengulangan selama Ramadhan, menjadikan umat Rasulullah di bumi ini menjadi pribadi-pribadi baru yang akan menyemarakkan kalimat-kalimat tauhid dan selalu siap sedia berjuang di jalan-Nya. Semoga kesungguhan kita sebagai hambaNya menjadikan kita berhak menyaksikan kebangkitan Islam itu secepatnya. Insyaallah.

Go ahead!!!
Wallahu a’lam bi ash-showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....