Funtea KPK
Semarak
Ramadhan telah dirasakan oleh segenap umat islam di bumi ini. Dari ujung Maroko
sampai ujung Merauke, dari usia muda hingga tua, ikut menyemarakkan euforia
Ramadhan. Kebahagiaan itu hadir sebagai rasa syukur karena masih diberikan
kesempatan menikmati Ramadhan kali ini.
Tidak tanggung-tanggung the great
prize saat Ramadhan. Sepuluh hari pertama penuh berkah, sepuluh hari kedua
diampuni dosa-dosa, dan sepuluh hari terakhir dibebaskan dari api neraka. Kabar
gembira yang diberikab Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh
mendekat kepadanya.
Teringat masa-masa sekolah dulu. Saat duduk di bangku SD dan SMP, guru-guru
juga ikut melatih kita untuk memacu diri di bulan Ramadhan. Satu caranya yaitu
dengan menugaskan sang murid untuk mengisi buku amaliah Ramadhan. Terlepas dari
niat kita yang berubah menjadi ingin mencari tanda tangan semata, cara tersebut
terbukti memberi andil kepada murid-murid untuk terlatih mengerjakan
amalan-amalan di bulan suci ini. Biasalah,
masih anak-anak, mesti dipaksa dulu, baru lama-lama belajar ikhlas. ^_^
Seperti khutbah Rasulullah saat menyambut bulan Ramadhan yang diriwayatkan
oleh Imam Ali r.a.:
“Wahai
manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah,
rahmat dan magfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah
hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam yang
paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.
Inilah
bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Pada bulan ini nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu
diterima, dan doa-doamu diijabah (dikabulkan). Bermohonlah kepada Allah, Rabbmu
dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk
melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak
mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah rasa lapar dan
hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah
kepada kaum fuqarq dan masakin. Muliakanlah orang tuamu. Sayangilah yang muda.
Sambunglah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandanganmu dari apa yang
tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak
halal kamu mendengarkannya.
Kasihiliah
anak anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihani manusia. Bertaubatlah
kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu
sholatmu, karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla
memandang hamba-hamba_nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka
menyeru-Nya, dan Dia mengabulkan do’a-do’a ketika mereka bermunajat kepada-Nya.
Wahai
manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian maka
bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu,
maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah
dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang
bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan
Rabbul ‘alamin.
Wahai
manusia! Barang siapa diantaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin
yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan .
. . . . . . . . . . . . . . .
Para
sahabat berkata, “Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian”.
Lalu
Rasulullah melanjutkan khotbahnya.
“Jagalah
diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji korma. Jagalah diri
kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.
Wahai
manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan
berhasil melewati shiratalmustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang
meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya
di bulan ini maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.
Barang
siapa yang menahan kejelekannya di
bulan ini, Allah
akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang
memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakan di hari berjumpa
dengan-Nya, dan barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini,
Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa
dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah
akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.
Barang
siapa yamng melakukan sholat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan
baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang melakukan sholat fardu
baginya ganjaran seperti 70 sholat fardu di bulan yang lain.
Barang
siapa yang memperbanyak sholawat kepadaku di bulan ini Allah akan memberatkan
timbangan amalnya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan
ini membaca satu ayat al qur’an, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan di
bulan-bulan yang lain.
Wahai
manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu maka mintalah kepada
Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka
tertutup maka mohonkanlah kepada Rabbmu agar tidak pernah dibukakan bagimu.
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah
lagi menguasaimu.”
Lalu
amirul mukminin, Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata “Ya Rasullullah! Amal
apa yang paling utama di bulan ini?”
Rasul
yang mulia menjawab, “Ya, abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini
adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT.”
Ke-MahaBaik-an Allah kepada hambaNya behitu tak terbatas. Selalu memberikan
kesempatan baru setiap tahun untuk hamba-Nya yang ber’ijtihad. Selagi masih
diberi kesempatan menghirup oksigen gratis dari-Nya, kesempatan itu selalu ada.
Ibadah-ibadah yang dicontohkan oleh baginda Nabi ini selalu dilatih dengan
intensitas tinggi setiap harinya. Hingga akhirnya, latihan dan pengulangan
setiap hari ini dapat membentuk kebiasaan baru bagi seseorang.
But, how many days? Berbagai literatur mengatakan, manusia memerlukan waktu
21 hari untuk membentuk satu kebiasaan (habits) baru. Pendapat lain mengatakan
28-30 hari, bahkan ada yang mengatakan hingga 40 hari. Namun, mari perhatikan
rentang waktu bulan Ramadhan yang terdiri dari 29 atau 30 hari. Rentang waktu
ini telah memenuhi syarat minimum waktu yang diperlukan untuk membentuk suatu
kebiasaan (habits) baru pada diri seseorang. Membaca Al-Qur’an, sholat tepat
waktu, sholat-sholat sunnah, sedekah, bahkan perubahan pola makan seseorang
terbentuk usai Ramadhan. Satu buktinya, sebagian besar orang merasa bernafsu
sarapan pada pagi hari tanggal 1 Syawal. Anda juga merasa demikian? Selamat,
kebiasaan (habits) Anda sudah mulai terbentuk.
Allah selalu memberikan kesempatan baru pada setiap Ramadhan kepada
hamba-Nya. Allah selalu memberikan kesempatan kepada manusia untuk membentuk
kebiasaan (habits) baru. Harapannya, kebiasaan (habits) baru yang telah
terbentuk hasil dari latihan dan pengulangan selama Ramadhan, menjadikan umat
Rasulullah di bumi ini menjadi pribadi-pribadi baru yang akan menyemarakkan
kalimat-kalimat tauhid dan selalu siap sedia berjuang di jalan-Nya. Semoga
kesungguhan kita sebagai hambaNya menjadikan kita berhak menyaksikan
kebangkitan Islam itu secepatnya. Insyaallah.
Go ahead!!!
Wallahu a’lam bi
ash-showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....