-->

SMS Gratis

Jumat, 11 November 2011

Tentang Dunia Maya

By. Herni Asy-Syifa KPK

Brukk, kulempar tas biruku ke atas meja di kelas. Telingaku masih panas mendengar kata-kata salah seorang akhwat senior di Lembaga Dakwah di kampusku. Sejenak kurebahkan badanku di atas kursi keras yang biasa kududuki. Akankah diri ini sekeras kursi ini? Yang setiap saat diduduki namun masih mempertahankan kekerasannya? Ah, aku begitu bodoh membandingkan diriku dengan sebuah kursi malang ini. Kuingat kata-kata akhwat tadi.“Astaghfirullah, kenapa para akhwat sekarang semakin banyak yang memajang fotonya di facebook? Masya Allah, apa mereka gak sadar dengan itu semua? Kalau foto ramai-ramai mah gak masalah, ini foto close up sendiri, nampaknya memang ada yang gak beres nih”.kata-katanya terngiang-ngiang di telingaku. Belum lagi beberapa hari lalu ada dua orang ikhwan yang bertanya mengenai hal ini.

“Kak, bagaimana pendapat kakak mengenai para akhwat yang memajang foto pribadi di profil facebook nya?” Tanya mereka beberapa hari lalu. Aku tak berkomentar.
“Kira-kira mereka ini masih tarbiyah nggak kak?” mereka kembali meluncurkan pertanyaan yang tidak kusuka. Aku tetap tak berkomentar. Rasanya sudah hampir muak aku mendengar pertanyaan yang sama silih berganti datang menghampiri.

Aku paham, sebagai pengurus lembaga dakwah bidang kaderisasi, sudah sewajarnya pertanyaan ini menghampiriku. Namun aku tak mengerti apakah kasus ini memang tugasku atau tidak. Lagi-lagi kuhela nafas dalam. Teringat beberapa hari kemarin, saat membuka facebook yang hampir 2 minggu tak pernah ku update, aku langsung mendapatkan hal ini. Sejak saat itu, aku mulai mengamati perkembangan para aktivis kampus di dunia maya. Semakin lama semakin membuat hati panas.

Aku sering beristighfar, karena melihat status-status yang tidak jelas dari para aktivis kampus tersebut. Bahkan tak sedikit para akhwat memasang foto di profil mereka.
Aku mencoba tenang dan menarik nafas dalam-dalam. Sudah banyak pertanyaan yang tak mampu kujawab sendiri. Bahkan terkadang ingin rasanya masa bodoh dengan hal tersebut, tapi bukankah tugasku untuk mengingatkan saudara-saudariku?

Kondisi ini malahan tak ubah dengan sahabatku yang tak kenal dakwah, yang dengan nyamannya memasang foto-foto tercantik mereka. Hingga nanti ada yang berkomentar, bahkan sampai ada yang mengcopy foto tersebut. Aku tak sampai berpikir jika hal itu juga terjadi pada para aktivis dakwah kampus, jika pun ada yang mengcopy foto mereka semoga itu bukan untuk disalah gunakan.

Seandainya mereka paham bahwa kita dilarang untuk meniru/mengikuti orang-orang jahiliyah, karena hal itu menunjukkan bahwa kita akan termasuk kedalam golongan mereka. Na’udzubillah,,.

Seorang akhwat/wanita menyimpan banyak fitnah bagi laki-laki. Oleh karena itu sebaik-baik wanita adalah yang menjaga kehormatannya.
Saudara2ku, tugas ini bukanlah tugas bidang kaderisasi kampus saja, tapi tugas diri kita untuk mengingatkan diri kita masing-masing.

Kuhela nafas kembali, mencoba memaknai arti semua ini. Mungkin saat ini peranku masih kurang bagi saudariku, sehingga hal semacam ini bisa terjadi. Akan kucoba sebisa mungkin untuk selalu mengingatkan mereka semua.

“Dunia maya bukan dunia tak berpenghuni, tapi ada ribuan mata yang akan melihatmu wahai ukhti,,. Tidakkah kau sayang dengan dirimu? Mari manfaatkan keahlianmu di sana untuk menyeru manusia kepada Rabbnya, tanpa perlu mendobrak batas-batas syar’i. Jika itu dapat kau lakukan sungguh kau akan menjadi wanita mulia sepanjang masa”.
Wallahu’alam…

(Setitik evaluasi untuk diri pribadi dan bagi saudari2 ku)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....