Warami Nurbiyanti
Mencintai dan menyayangi sahabat karena Allah.
………
Memahami sahabat seperti memahami diri sendiri.
………
Menasihati sahabat seperti mengoreksi diri sendiri.
………
Menerima kekurangan sahabat seperti melihat dirinya sendiri.
……..
Memeluk sahabat seperti mendekap tubuh sendiri.
……..
Melangkah bersama
sahabat seiring waktu, menghirup udara-udara yang ada di kehidupan ini.
Seorang sahabat bertanya:
“berapa hapalan antum?
Tilawah berapa juz perminggu?
Qiyamulail sering gak?
Berapa buku islami yang dibaca perminggu?”
Wanita yang ditanya itupun
menjawab dengan wajah tertunduk malu dan bingung,
“emmm sedang belajar mbak, hapalan ana belum sebanyak yang
lain, tilawahnya 1 juz perminggu pun gak nyampe, Qiyamulail masih jarang, buku ada sih dibaca tapi gak bisa
banyak-banyak, masih bertahap mbak”
Sang penanya itu pun menghampirinya dan memeluknya seraya
berkata,
“adekku, tetep semangat ya di jalan ini, mbak mencintaimu
seperti mencintai diri mbak sendiri. Seandainya adek pun tak tau apa-apa
tentang agama jangan malu, jangan minder, jangan patah semangat. Ada Allah, ada
mbak. Hati adek dah berniat percayalah Allah akan memberikan kecerdasan pada
hamba yang ingin belajar.”
Mereka berdua pun berpelukan sangat erat, seakan tali
persaudaraan itu telah tumbuh sejak lama. Nasihat yang menyejukan hati.
Indah bukan jika sesama sahabat saling menyayangi karena
Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....