-->

SMS Gratis

Sabtu, 19 Mei 2012

KITA BISA

Funtea Setia

Bersama Kita Bisa
“Kita bisa!”
Dua kata sedrhana yang dahsyat. Dapat dijadikan pemantik semangat setiap orang. Terlebih lagi tema latihan nulis KPK kali ini adalah hari kebangkitan. Bangkit! Berarti bergerak dari keadaan statis, menuju keadaan dinamis, begitu kata seorang dosen STAN dihalaman STKIP Pontianak minggu lalu.
So, dua kata itu bisa saja dikaitkan dengan hari kebangkitan. Ya, kita bisa, dan harus bisa bangkit! Tanpa diembel-embeli hari kebangkitan nasional. Karena bangkit tidak harus menunggu harkitnas itu. Bangkit harus bisa dilakukan setiap kita terjatuh.

Dua kata penyemangat yang saya pakai kali ini tidak terinspirasi dari lagu Yovi and his freind untuk soundtrack sea games yang lalu. Tapi terinpirasi dari sebuah kalimat terakhir sebuah iklan yang juga dahsyat, Kawan!

Beberapa tahun terakhir, para penonton televisi Indonesia disuguhkan pada sebuah commersial break yang memikat hati. Jelas memikat hati, karena saya termasuk orang yang terpikat. Tepatnya terkagum-kagum pada iklan tersebut. Tidak menyuguhkan aurat-aurat selayaknya ikaln lainnya. Yang ditampilkan adalah pendapat-pendapat dosen, mahasiswa, penulis, dan karyawan sebuah perusahaan besar. Sebuah perusahaan yang sudah lama bercokol di negeri gemah ripah loh jinawi ini. Tidak ada produk yang dipromosikan pada iklan tersebut. Yang ditonjolkan adalah sebuah pencitraan untuk sebuah perusahaan besar. Perusahaan raksasa Amerika yang sepertinya telah memberikan sumbangsi yang besar untuk negeri ini.

Kawan-kawan mungkin sudah tidak asing lagi. Commersial break itu adalah Chevron. Ya! Perusahaan itu adalah Chevron Indonesia. Memiliki ratusan sumur minyak di ladang minyak Duri, Riau. Anak dari perusahaan raksasa Chevron di Amerika. Perusahaan yang menancapkan taring-taringnya di banyak negeri penghasil minyak di bumi ini.

Bagi penikmat acara televisi yang tidak banyak mencari tahu di media-media lainnya, katakanlah hanya mendapat berita dari televisi saja, cenderung menganggap Chevron adalah perusahaan yang baik hati. Telah mempekerjakan ribuan karyawan, membantu pemerintah dalam pengelolaan minyak dan gas bumi, berjasa karena telah mengatasi permasalahan energi untuk masa depan, dan sebagainya.

Kenyataannya? Terbentuk jurang pemisah yang sangat besar di antara para karyawan Chevron dengan masyarakat pribumi yang bermukim di sekitar ladang minyak Chevron. Minyak dan gas bumi negeri kita sudah berada di titik nadir. Hanya menunggu detik-detik habisnya saja.

Oleh karena itu, pencitraan di televisi sangat penting bagi Chevron. Walaupun tidak ada produk yang disuguhkan disana. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia cendrung memiliki ketergantungan yang tinggi untuk mengonsumsi suguhan-suguhan di televisi. Tanpa mencari tahu lebih banyak kenyataan yang sesungguhnya. Terlebih lagi perusahaan itu berinduk di Amerika, negeri yang penuh dengan kontroversi. Maka pencitraan itu menjadi senjata yang ampuh.
Berangkat dari kenyataan itulah, kita, penerus masa depan, harus mencerdaskan saudara-saudara kita yang lain, Kawan! Mungkin terlalu berat. Tapi bukan tidak mungkin jika kita lakukan berjama’ah. Apapun yang bisa kita lakukan, walaupun kecil, lakukanlah yang terbaik. Bumi ini memelihara banyak pembuat makar-makar jahat yang terencana dengan rapi.
Tapi, KITA BISA!!!


Cafe KPK, 19 Mei 2012
Surau Al Ikslas, Pontianak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....