El_Shafwalillah KPK
Hidup ini adalah sebuah anugerah. Hadiah dari Tuhan yang
Maha Baik, Maha Perkasa, Maha Agung..
Hidup ini adalah anugerah, sebuah perjalanan yang pasti akan
kutemui ujungnya bagi diriku sendiri..
Hidup ini adalah karunia, sebuah cerita yang berkisah dan beralur.
Hidup ini punya banyak misteri yang tak kuasa ku ungkap..
Hidup ini begitu penuh dengan rupa-rupa yang membuatku lupa
dan terlena.
Hidup ini punya banyak misteri yang tak kuasa ku ungkap..
Hidup ini sering mengecohku sehingga aku merasa akan berada
disini selamanya, walau aku tahu,
hidupku ini pada akhirnya hanya menjadi sebuah cetita bagi
orang-orang yang pernah mengenalku.
Bagaimana aku akan dikenang oleh orang yang mengenalku?
Hidup ini begitu banyak misteri yang tak kuasa ku ungkap.
Bagaimanapun, aku ini seorang makhluk.
Aku sadar akan ketidakberdayaanku dan aku tau, jasad tak
selamanya akan begini
Aku yakin, kematian akan datang dan melepaskanku dari
kehidupan disini..
..
Banyak ku saksikan kisah kematian
..
Ternyata kematian tidak menunggu usia menua, kematian tidak
memilih tempat, kematian tidak pandang jabatan dan kematian tidak pernah
meminta persetujuan.
..
Ada begitu banyak kisah kematian di luar sana, namun yang
akan menjadi kisah paling bersejarah bagiku adalah kisahku sendiri..
Saat itu adalah detik-detik yang tak pernah terbayangkan
olehku rasanya.
Aku tidak tau, saat detik-detik itu terjadi, apakah aku
masih sempat teringat dengan catatan yang pernah kubuat ini, yang
mempertanyakan tentang kematianku dan kutemui jawabannya pada saat itu.
Saat itu adalah momen terbesar seumur hidupku.
Saat itu adalah saat dimana semuanya terlepas dan terhenti. Antara
aku dan duniaku selama ini.
Apa yang bisa aku rencanakan untuk saat itu? Tolong
merapatlah dan beri tau aku.
Semua orang yang aku cintai, yang aku rindukan, mungkin tak
akan terfikirkan lagi saat itu. Semua orang yang aku sayangi mungkin tak lagi
ku ingat.
Bagaimana aku akan dikenang oleh orang yang pernah
mengenalku?.
sebelum giliranku datang
Aku ingin mengabarkan kepada kalian, bahwa aku menyayangi
kalian, Bunda dan Yanda, adik-adikku, sahabat-sahabatku, paman bibi, kakek
nenek, teman-temanku, tetangga-tetanggaku, sepupu-sepupuku, guru-guruku, kakak-kakakku,
abang-abangku, dan semua orang yang pernah memberikan senyum padaku, walau kita
tak mengenal.
Jika giliranku telah datang, datanglah untuk melihatku,
tolong maafkan dan doakanlah aku, aku akan sungguh berterimakasih walaupun aku
sudah tak dapat lagi berucap.
Segala urusan kita berakhir, aku minta maaf atas janji yang
belum sempat ku tunaikan, atas hutang yang belum sempat ku lunasi, tolong
mintakan pada keluarga dekatku. atas kesalahan yang belum ku perbaiki, atas
kekeliruan yang pernah kulakukanan, atas segala perkataanku yang melukai, atas
sikapku yang tak diinginkan, dan untuk segala permintaan maaf yang belum sempat
ku sampaikan..
..
Aku teringat adikku yang telah terlebih dulu mendapatkan
gilirannya.
Ternyata gilirannya datang begitu cepat. Begitulah ketetapan
Tuhan.
“Jangankan anak, diri kita sendiripun, kalau Allah sudah memintanya,
kita tidak bisa menolak...,” itulah kata-kata yang terucap dari lisan ibuku
ketika baru-baru kepergian adikku, sambil meneteskan air mata dengan suara yang
bergetar. Mulutnya bisa berucap, namun tangisnya semakin dalam. Aku tau sungguh
ia bersedih, rasa ngilu di dalam hati yang tak dapat ia hindari, setegar apapun
ia berkata.Kata-kata yang beliau ucapkan membuatku kembali tersadar
bahwa kematian memang membawa kesedihan, tapi bukan semata untuk ditangisi.
Kematian adalah peringatan kepada yang masih hidup.
Aku tak tau, giliranku kapan?
Tapi aku yakin, itu adalah awal dari perjalananku yang baru,
tentang apa yang Tuhan-ku janjikan, tentang tanggungjawab dan kehidupan abadi
yang jauh lebih baik.
Semoga Aku digolongkan kedalam golongan orang-orang yang
beruntung..
Semoga kita dipertemukan kembali, sungguh, adalah takdir
Tuhan kita berjumpa di dunia ini. Tentu kau dan aku, sebelum kita dilahirkan,
telah tertulis bahwa kita akan menjadi bagian satu sama lain, bahwa kita akan
hidup sezaman, bahwa kita akan saling menganal dan bersaudara..
Tentu Tuhan tidak akan menyia-nyiakan kita,
Semoga kita dipertemukan kembali, dalam keadaan yang jauh
lebih baik daripada saat kita disini.
Sungguh kalian semua begitu istimewa..
Aku ingin menyampaikan rasa terimakasihku kepada kalian
semua, bahkan untuk setiap senyum yang pernah kalian bagi padaku, itu sungguh
berarti. maaf, mungkin senyum itu belum
sempat ku balas dengan tulus..
Siapapun kalian, aku ingin katakan
Kau adalah guru dalam hidupku, terimakasih atas segala
pelajaran berharga dari dirimu.
Semoga kita dipertemukan kembali, dalam keadaan yang tak
terbayangkan jauh lebih baik daripada
saat ini.
Dan yang aku inginkan ketika kematian itu datang,
kenang dan maafkanlah Aku.
160512. 23:58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....