-->

SMS Gratis

Senin, 09 April 2012

Yang ‘GAUL’ Yang ‘GAK PACARAN’

By : Warami Nurbiyanti **

Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya dan dari lingkungan yang saya lihat. Saya jadikan ini sebagai renungan dan teguran untuk saya sendiri dan pelajaran untuk saya dan kita semua.

Melihat perbandingan masa lalu dan masa sekarang, apakah remaja muslim mengalami kemajuan atau kemunduran? Bukankah ‘Beruntunglah kita ketika hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan celakalah kita ketika hari ini lebih buruk dari hari kemarin’. Tentu kalimat indah itu disungguhkan untuk saya dan kita semua. Beruntunglah remaja-remaja muslim yang ketika hari ini lebih baik dari hari kemarin dan celakalah remaja-remaja muslim yang ketika hari ini justru lebih buruk dari hari kemarin. Sejenak mari kita lihat realita pergaulan remaja muslim saat ini. Yang terjadi saat ini pergaulan remaja muslim semakin terpuruk kedalam lingkaran syaitan. Apakah ini semakin memburuk atau membaik? Tentu saja memburuk. Meski tidak semua remaja muslim seperti itu, hanya orang-orang pilihanNYAlah yang diberikan hidayah dan istiqomah.

Saya tidak setuju dengan adanya ‘pacaran’ dan segala hal yang berhubungan yang berkaitan dengan pacaran. Meskipun dahulu saya pernah mengalami masa jahiliyah itu tetapi insya Allah tidak ingin mengulang masa-masa yang cukup menjadi pelajaran untuk saya sendiri. Pergolakan bathin itupun terjadi ketika saya baru tau ternyata islam melarang kita berlaku pacaran dan ketika itu pula kebimbangan terjadi. Saya bisa katakan kalau kurangnya asupan ruhiah bisa menyebabkan mata hati dan telinga seakan tertutup oleh godaan syaitan. Padahal ada sesuatu yang lebih indah, sesuatu yang sebenarnya terang sekali, terang seperti matahari bahkan melebihi matahari, namun syaitan telah menyelubung itu semua hinggalah mata hati dan telinga tak ingin mendengar sesuatu yang baik untuk kita. Namun Allah Yang Memberikan Hidayah dan Allah tidak akan mengubah kita kecuali kita ingin dan berniat merubah diri sendiri. Jangan pernah bangga dengan predikat pernah berpacaran. Bukankah ajaran islam melarang berpacaran? Ketika Allah memberikan hidayah kepada yang Dia kehendaki bukankah lebih baik segerakanlah berhijrah dari masa jahiliyah menjadi seorang muslim yang fathonah dan istiqomah.

Aku pernah berkenalan dengan seorang wanita yang hingga umur sekian dia belum pernah merasakan menjalin hubungan dengan lelaki (baca; pacaran), Subhanallah saya kagum sekali. Dan diapun bercerita teryata dia malu karena tidak pernah pacaran, alasannya temen-temennya justru bilang “hari gini gak punya cowok, gak gaul oy”. Saya tersenyum mendengar ceritanya itu. Sahabat, sudahlah. Jangan fikirkan omongan mereka. Engkau seorang musimah tetaplah pada prinsipmu itu. Dengan engkau tak pernah pacaran menurut saya engkau sudah keren, sudah gaul, lebih gaul daipad tema-temanmu. Allah juga bahagia melihat hamba yang mampu menjaga diri dari hal yang dilarangNYA.

Remaja muslim saat ini justru dengan PD dan bangga memajang foto bersama sang kekasih (yang sebenarnya gak halal) mulai dari remaja bahkan ada anak yang berumur 13 tahun pun memajang foto mesra dijejaring sosial. Nauzubillah. Ada tulisan ‘Buanglah sampah pada tempatnya’ saya pun berpendapat ‘Buanglah cinta pada tempatnya’. Buanglah disini maksudnya letakkanlah cinta itu pada tempatnya. Dimanakah tempatnya? Kapankah waktunya? Siapakah orangnya? Bagaimanakah caranya? Saya rasa banyak buku islam yang membahas masalah ini dan kita saja yang terkadang malas membacanya. Padahal isi buku-buku seperti inilah yang mengajak kita kepada kebaikan. Tergantung apakah kita ingin tetap berjalan di jalan yang berliku dan gelap itu atau hijrah ke jalan yang lurus dan dan terang, jalan yang sudah Allah berikan secara gratis ini?

Semoga kita bisa berniat ikhlas didalam hati kita dan diaplikasikan dikehidupan kita. Untuk sahabat fillah yang sedang dekat dengan lelaki (baca; pacaran) segera putuskan, jangan bersedih karena yang menyakitkan kita bisa jadi itu yang terbaik dari Allah untuk kita. Dan untuk sahabat fillah yang telah meninggalkan masa-masa jahiliyah tetaplah di jalan yang diridhoi Allah dan always istiqomah. Dan jangan malu jika ada yang mengatakan “Gak pacaran, Gak gaul oy” tetapi ungkapkanlah dengan kalamat “Yang Gaul itu Yang Gak Pacaran”.


Penulis mahasiswa
STKIP Persada Khatulistiwa
Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....