-->

SMS Gratis

Jumat, 23 Desember 2011

Hari Ini untuk Organisasi,Esok untuk Negeri

By : Ariyanti Ammara KPK








Tema yang diusung oleh panitia penyelenggara HUT Primaraya (Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya) ke-4, 19 Desember lalu itu, begitu penuh makna. “Hari Ini Untuk Organisasi, Esok untuk Negeri”. Sederhana. Simple. Tidak bertele-tele. Tidak panjang lebar. Sederhana. Sangat sederhana. Namun memiliki esensi yang begitu besar. Dasar pemikiran yang seharusnya ada pada diri para aktivis kampus




Di saat banyak mahasiswa yang masa bodo terhadap organisasi kampus, kata-kata ini setidaknya mampu menumbuhkan satu benih harapan di tengah hamparan padang rumput yang mulai menguning. Laksana setetes embun yang membasahi akar pohon yang mulai mengeriput karena lama tak disiram. Perubahan yang terjadi pada pohon itu mungkin tidak terlalu signifikan.

Namun lihatlah, ketika setetes embun itu menerobos jauh ke dalam tanah dan mengenai ujung akar, maka ujung akar itu akan menggeliat. Segar. Lalu mulai memiliki semangat dan kekuatan untuk mencari lagi lebih banyak air. Ia akan mulai menjalar menembus gumpalan-gumpalan tanah mencari air. Dan ketika air telah di dapat, maka ujung batang, batang, ranting, dan juga dedaunan akan mendapat asupan mineral dan air. Menyegarkan. Menumbuhkan. Menyenangkan.

Para aktivis tidak di bayar, apalagi di gaji. Jangankan di bayar, bahkan tak jarang mereka merelakan uang makan siangnya untuk membiayai suatu kegiatan. Fotocopy misalnya. Atau mengeprint proposal. Dikarenakan tidak ada dana awal, maka jadilah dana dari kantong pribadi yang digunakan. Padahal, belum tentu proposal yang diajukan “tembus”, sehingga bisa untuk mengganti uang pribadinya. Belum lagi bensin yang bahkan tidak pernah mereka pikirkan untuk meminta ganti rugi. Apalagi waktu. Mereka curahkan waktu mereka untuk mengurusi organisasi. Ia relakan waktu tidur siang mereka. Ia tidak pedulikan mata mereka yang mengantuk, maupun punggung yang berteriak-teriak minta direbahkan. Demi kegiatan. Demi program kerja. Demi organisasi.

Aktivis yang istiqamah, tidak tergiur dengan kata santai. Mereka setia dengan rutinitas kebaikan. Amanah adalah lahan mencari berkah. Tanggung jawab adalah sebatang pohon yang harus di bawa ke puncak bukit untuk ditanam. Tangisan laksana hujan yang menyirami hati-hati yang kering. Keletihan adalah nyanyian yang mengantarkan pada tidur yang lelap.

Tugas dan tanggungjawab adalah generator untuk mengggerakkan mesin-mesin kreativitas diri. Baginya segala sesuatu adalah pembelajaran. Hari ini berjuang untuk organisasi. Namun lihatlah, esok hari, aktivis yang istiqamah akan berjuang untuk negeri. Untuk negeri yang fana, maupun abadi. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....