Biar mudah memahaminya ini bisa diartikan dengan pindah. Bisa pindah ke jabatan yang lebih tinggi. Bisa juga malah ditempatkan pada pekerjaan yang lebih berat dari sebelumnya. Bisa karena naik jabatan dan bisa juga sebaliknya. Bisa ke kota yang sama. Bisa juga didaerah terpencil yang jauh dari perkotaan.
Ada banyak sebab sesorang dimutasi. Ada yang bahagia dengan keputusan mutasi ada juga yang sebaliknya. Semuanya hanya pada sikap dalam memaknainya. Biar bagaimanapun keputusan mutasi akan jad sarana untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan selama ini.
Boleh jadi dalam bertahun-tahun masa pekerjaan yang dijalani ada banyak sikap kita yang menyinggung perasaan. Ada banyak kata-kata yang menimbulkan duka. Ada banyak pandangan meremehkan yang jadi beban orang-orang yang menyaksikan. Ada tindakan yang membuat orang disekeliling mengurut dada (menahan perasaan).
Kita hidup dimana ada mitra kerja disekeliling. Ada atasan yang harus dihormati. Ada rekan sejawat yang harus didengarkan. Ada junior yang harus dibimbing. Kita memiliki hati yang berbeda maka jadikan perbedaan sebagai warna yang indah dalam menikmati pekerjaan. Jika kita tak mampu melakukan ini semua maka harus siap-siap dimutasi pada tempat yang boleh jadi sangat tidak kita inginkan. Dan ingat akan banyak waktu bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan yang baru. Baik tentang pekerjaan maupun orang-orang yang ada. Pasti membutuhkan waktu yang lama untuk memahami atasan, tugas dan fungsi pekerjaan, rekan sejawat dengan karakter yang belum kita kenal sebelumnya. Dan banyak lagi penyesuain-penyesuaian lain yang harus kita lalui.
Jika kita tidak ingin merasakan pahitnya dimusuhi, dijauhi dan tidak diperdulikan dilingkungan pekerjaan. Milikilah sikap yang menyenangkan. Profesionalitas dalam setiap keadaan. Kemampuan untuk menghormati orang lain. Dan mengerem jauh-jauh sikap yang membuat orang lain terluka.
Ketapang, Juni 2015