Akhiarden KPK
1 Februari 2012, adalah tanggal dimana aku
meyelesaikan perjalanan dua minggu mengikuti
Training Manajemen Nasional SBS di malang dan mengelilingi 4 cabang SBS
di Jawa. Shubuh jam 04.00 dini hari aku tiba di terminal Lebak Bulus setelah
menempuh perjalanan selama 6 jam dari Tasikmalaya.
Jadwal
take off pesawat jam 10.30 pagi. Aku
memanfaatkan waktu yang cukup panjang kedepan untuk sholat shubuh dan
membersihkan diri (mandi) di Mushola terminal Lebak Bulus. Aku juga sarapan Pop
mi, sekedar untuk mengganjal perut yang hanya diisi dengan bakso saat di
Tasikmalaya. Meskipun sekedar pop mi, cukup memberikan energi tambahan dalam
perjalanan menuju pulang ke kota Khatulistiwa.
Setelah sholat shubuh, aku memutuskan untuk
segera ke Bandara soekarno-Hatta menggunakan bis Damri. Jakarta diwaktu pagi
seperti di Pontianak siang hari. Kendaraan yang berjubel membuat perjalanan bis
damri terasa cukup lama. Tapi tak apa-apalah, gedung-gedung pencakar langitnya
cukup efektif menghilangkan kejenuhan selama perjalanan. Lagipula jadwal
keberangkatan ke pontianak masih lama. Jadi tak apalah menikmat sejenak
perjalanan dan suasana Jakarta di pagi hari. Pukul 07.20 aku tiba di bandara
Soekarno Hatta. Tak banyak yang kulakukan di bandara ini. Sembari menunggu jam
keberangkatan, aku ke mushola bandara, sekedar duduk melepas lelah.
Hampir 3 hari ini waktuku habis diperjalanan.
Perjalanan dari Madura ke Tasikmala hingga ke Jakarta hari ini sungguh melelahkan.
Sudah dua malam aku tidur diatas sandaran kursi bis, bukan diatas pembaringan.
Aku ingin beberapa jam menuju Pontianak kelelahan fisikku terobati. Aku awali
istrahatku dengan sholat dhuha 4 rakaaat di mushola bandara. Kulanjutkan dengan
tilawah Qur’an beberapa lembar. Cara ini sangat efektif mencargher ruhiyahku.
Aku bertekad kelelahan fisik tidak boleh melemahkan amal yaumiku. Aku sungguh
beruntung selama satu bulan ini amal yaumiku selalu terjaga dan bertambah.
Itulah prestasi yang sangat aku banggakan. Tilawahku hampir selalu satu juz
setiap hari. Puasa sunnah senin kamis juga mampu selalu kulakukan. Qiyamullail
hanya satu kali aku absen selama perjalanan dua minggu di Jawa. Aku berharap
amal yaumiku selama di Pontianak jauh lebih hebat.
Setelah
sholat dan tilawah, aku duduk dikursi di depan mushola bandara dan membaca
buku. Niat untuk merebahkan badan tidak kesampaian karena kondisi mushola yang
kecil dan banyak orang yang sholat. Kumanfaatkan juga waktu menunggu take off
pesawat ini untuk mengabarkan kepulanganku kepada kelarga dan teman-teman,
maklum 2 minggu petualanganku ke Jawa serasa lama dan banyak teman-teman yang
sudah menyakan kapan aku pulang. Maklum aku kan salah satu orang penting di
pontanak…hehe.
Ada sms
menarik dari seorang teman yang menantang aku memanfaatkan waktuku selama di pesawat
dari Jakarta ke Pontianak untuk tilawah Qur’an tanpa henti. Subhanallah, ini
tantangan yang sangat menarik. Selama perjalanan ku sebelumnya via pesawat
hanya kuisi dengan membaca dan memandang pemandangan diluar yang tentunya hanya
dipenuhi dengan gumpalan-gumpalan awan. Sayang sekali waktu satu jam 10 menit
di pesawat tidak dimanfaatkan untuk hal-hala yang bermanfaat dan mengahdirkan
limpahan pahala. Kadang-kadang jiwa kita merindukan suasana baru yang menarik,
dan aku pikir inilah hal menarik itu. Tak banyak orang berpikiran yang sama
seperti saran temanku ini.
Kalau tilawah naik bis, mobl, diatas
boncengan motor, atau saat naik kapal sudah sangat-sangat biasa. Tilawah tanpa
henti diatas awan agaknya pengalaman yang sangat luar biasa. Kira-kira dari
Jakarta ke Pontianak berapa juz yang mampu aku baca? Kalau biasanya saat di
pesawat aku tilawah hanya beberapa lembar dan terhenti dengan aktivitas lain.
Kali ini dalam perjalanan balik kampung ini aku harus tilawah tanpa henti.
Itulah tekad terbesarku waktu itu. Sudah tak sabar rasanya untuk segera
mengejar targetan ini.
Pukul
10.40 aku naik pesawat Sriwijaya yang akan membawaku pulang ke Pontianak.
Sesampainya diperut pesawat aku segera mencari tempat dudukku. Ternyata niat
baik itu selalu saja dihadang dengan ujian. Seperti yang aku rasakan kala itu,
disampingku duduk seorang wanita memakai celana ketat banget. Tapi aku tidak
terlalu memperdulikannya dan fokus pada targetanku. Selama dalam perjalanan ini
aku akan tilawah hingga pesawat landing di bandara Supadio. Aku benar-benar
menikmati tlawahku, kebetulan hari itu tanggal 1 Februari, dan aku telah
mengkhatamkan Qur’anku selama Januari. Tanggal baru, bulan baru dan bacaan
baru. Kuawali tilawah dengan membaca Surah Al fatihah, kemudian ayat demi ayat
Al Baqarah JUZ pertama berhasil kubaca. Kulanjutkan membaca juz kedua.
Aku benar-benar
menikmati bacaan Qur’anku, sesekali kuberhenti sejenak sekedar membasahi
kerongkongan jatah dan menghabiskan jatah kue dari maskapai penerbangan.
Sungguh nikmat tilawah diatas awan. Sungguh menjadi pengalaman yang sangat
berharga yang pantas untuk dikenang. Disaat penumpang lain asyik dengan
lamunannya, sibuk dengan bacaan bukunya, dan
larut dalam diskusi dengan penumpang disampingnya. Aku ternyata mampu
melakukan aktivitas yang berbeda.
Rasa capek selama perjalanan sebelumnya
menjadi tidak terasa. Huruf demi hurup Al Qur’an yang dibaca dengan penuh
kekhusukan menjadi terapi yang sangat efektif menghilangkan rasa capek, kegundahan
hati dan kemurungan wajah. Pukul 12.00 pesawat mendarat di Bandara Supadio,
segera kututup Al Qur’anku. Alhamdulillah tilawahku hanya menysikan satu lembar
lagi untuk genap satu juz. Bagiku itu sebuah prestasi, walaupun aku yakin ini
tidak terlalu istimewa bagi yang lain. Setidaknya aku mampu melakukan hal yang
berbeda, unik dan insya Allah menghasilkan tabungan pahala yang akan menjadi
investasi yang sangat menguntungkan bagiku di negeri abadi kelak. Semoga dalam kesempatan
perjalanan selanjutnya aku bisa mengisinya dengan tilawah yang lebih banyak.
Terkadang kita
mesti menyiasati perjalanan yang kita lakukan dengan cara sederhana yang kita
bisa. Tanpa kota sadari langkah sederhana yang kita lakukan membawa hasil yang
tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika tulisan ini bermanfaat tolong dikomentari yach.....